BERKAH KESAKTIAN PANCASILA DAN POLA HIDUP VEGETARIAN

BUNGAH-MTs.1 News,-
Hari Kesaktian Pancasila salah satu hari penting dalam sejarah Bangsa Indonesia diperingati setiap tanggal 1 Oktober. Dalam rangka memperingati sejarah dan pentingnya Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan negara.

Bertepatan tanggal 1 Oktober juga diperingati sebagai Hari Vegetarian Internasoinal. Peringatan tersebut
untuk menumbuhkan kesadaran manusia tentang manfaat sosial, kesehatan dan lingkungan.

Setiap manusia memiliki gaya hidup dengan pola makan berbeda-beda yang dipengaruhi status sosial dan daya fikir masing-masing, kesemuanya bertujuan menjaga kesehatan tubuhnya. Banyak cara dilakukan manusia untuk hidup sehat di antaranya:

1. Gaya hidup dengan pola makan vegetarian.
2. Gaya hidup dengan pola makan vegan.
3. Gaya hidup dengan pola makan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. dengan berpuasa sunnah (Senin-Kamis).

Gaya hidup VEGETARIAN adalah pola makan yang hanya terdiri dari protein nabati saja, biasanya mereka mengkonsumsi makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti gandum, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran, buah dan jamur. Mereka tidak mengkonsumsi segala daging hewan, tapi mengkonsumsi susu, telur dan madu.

Sedangkan gaya hidup VEGAN merupakan pola makan benar-benar hanya memperbolehkan konsumsi makanan yang ditanam seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian. Gaya hidup dengan pola makan vegan lebih disiplin mengatur makanannya daripada gaya hidup vegetarian.

Lantas bagaimana gaya hidup dengan pola makan yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW, yaitu dengan BERPUASA SUNNAH ( SENIN-KAMIS ), sesuai dengan hadist Nabi Muhammad SAW dari Hadist riwayat Abu Hurairah:

“Shumu tashihhu”

Artinya: Berpuasalah ! Engkau akan sehat.

Dari hadist inilah sehingga ummat Islam mendapatkan hidayah dari Allah SWT, selalu melaksanakan ibadah puasa sunnah (Senin-Kamis) guna menjaga kesehatan jiwa, raganya dan bernilai ibadah di hadapan Allah SWT.

Dari keterangan ketiga hal tersebut di atas diharapkan kita bisa memilih gaya hidup dengan pola makan yang mana? Tentunya harus disesuaikan dengan harkat dan martabat kita sebagai manusia.**

Penulis :
Moh.Asy’ari, S.Pd
Math Teacher Of
MTs. Assa’adah 1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *