Bungah-MTs.1 News,-
Gaung literasi akhir-akhir semakin galakkan. Bahkan sekolah-sekolah wajib melaksanakan di seluruh civitas akademik.
Menurut Alberta, literasi merupakan kemampuan membaca dan menulis, menambah pengetahuan dan keterampilan, berpikir kritis dalam memecahkan berbagai masalah, serta kemampuan berkomunikasi secara efektif yang dapat mengembangkan potensi dan berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat.
Pemerintah Pusat meluncurkan program gerakan literasi sekolah (GLS) sejak tahun 2015 sebagai jawaban atas rendahnya budaya literasi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Dari penelitian beberapa dekade ini, terlihat Indonesia masih jauh tertinggal di bawah negara-negara lain dalam hal literasi.
Tujuan utama literasi untuk meningkatkan pengetahuan yang dimiliki dengan cara membaca segala macam informasi dan bermanfaat. Dapat juga meningkatkan kepahaman seseorang dalam mengambil intisari dari bacaan. Mengisi waktu dengan literasi agar lebih berguna. Memberikan penilaian kritis pada karya tulis seseorang.
Beberapa faktor pendukung dan penghambat literasi sekolah antara lain;
1. Sarana dan prasarana.
2. Bahan bacaan.
3. Dukungan orang tua.
4. Adanya alokasi waktu dan dana untuk menunjang kecakapan literasi siswa.
5. Guru-guru mempunyai semangat belajar yang baik.
Oleh karena itu mulai sekarang kita budayakan gerakan membaca mulai diri sendiri agar ilmu yang kita dapat lebih luas dan semakin bertambah, tak lupa memotivasi anak-anak kita untuk gemar membaca berliterasi sejak dini agar cakrawala dunia terbuka dalam genggaman.
**by.pizt