KKMTS-07 WILAYAH BUNGAH MENGADAKAN WORKSHOP IKM DI MTS ASSAADAH 1

 

MTs-1.News;

Sampurnan, Bungah – Sebanyak 110 guru Madrasah Tsanawiyah di Kec. Bungah Kab. Gresik melaksanakan workshop implementasi kurikulum merdeka pada Senin, 22 Mei 2023. Acara tersebut diprakarsai oleh KKMTs 07 Wilayah Bungah dan dilaksanakan di Aula Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin.

Acara ini merupakan satu dari berbagai bentuk pelatihan implementasi kurikulum merdeka yang dilakukan pada madrasah-madrasah di bawah naungan kemenag. KKMTs 07 Wilayah Bungah secara gencar mendorong inovasi pendidikan, khususnya dalam peningkatan kompetensi guru dalam penguasaan kurikulum merdeka.

Workshop yang dilaksanakan di Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin, Sampurnan, Bungah, Gresik tsb. berlangsung dengan penuh perhatian. Peserta workshop mengikuti pelatihan dengan serius dan bersemangat menyelesaikan penyusunan Modul Ajar dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Berbagai komponen dalam Kurikulum Merdeka diselesaikan satu-demi satu oleh peserta workshop.

Workshop dibuka secara resmi oleh Ibu Masfufah, M.Pd. Kasi Penma Gresik. beliau menyampaikan, Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) wajib dilaksanakan secara menyeluruh pada tahun ajaran 2024/2025 di Indonesia. Namun, pada wilayah Gresik, IKM sudah harus dilaksanakan pada tahun ajaran 2023/2024. Sehingga, guru-guru pada wilayah kab. Gresik segera dapat menguasai implementasi IKM.

Ibu Masfufah juga mengajak merubah kebiasaan mindset lama ke mindset baru. Kebiasaan mindset lama cenderung menjadikan penguasaan kurikulum hanya sebagai penggugur kewajiban administratif. Sedangkan, mindset baru yang beliau maksud guru secara sadar mau dan mampu berinovasi dalam membuat kemajuan pendidikan.

Bapak Mudhofir, ketua KKM 07 Wilayah Bungah, menyampaikan kepada peserta pelatihan untuk terus bersemangat dan bekerja bersama meningkatkan kompetensi guru. Kualitas pendidikan pada madrasah ditentukan oleh kualitas gurunya. Oleh karena itu, guru diharuskan secara sadar terus meningkatkan kompetensinya.

Salah satu kata kunci dalam implementasi kurikulum merdeka adalah pembelajaran terdiferensiasi. Bapak Mulyono Malik, M.Pd., Pengawas Madrasah Kec. Sidayu yang menjadi Narasumber pertama menekankan, perilaku mengajar harus mengalami perubahan. Pembejaran Terdiferensiasi artinya bentuk pembelajaran harus menyesuaikan kebutuhan siswa sebagai manusia yang heterogen.

“Materi dan pemahaman dalam penguasaan implementasi kurikulum merdeka harus diimbangi dengan praktik nyata.” Begitu yang disampaikan oleh Ibu Dra. Nur Bayanah Ayukartika, M. Sc., Pengawas Madrasah wilayah Kec. Bungah yang menjadi narasumber kedua. Selain itu, tanpa latihan dan praktik langsung hingga menghasilkan produk jadi pengetahuan hanya akan menjadi sekedar tulisan di atas kertas. (Alawi – MTs Assa’adah 1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *