TAWADHU’

Oleh: Ibu Syarifah, Lc.

Secara bahasa, arti dari tawadhu’ adalah ketundukan dan rendah hati. Berangkat dari kata Tawaadha’atil ardhu yang berarti tanah itu lebih rendah daripada tanah di sekelilingnya.

Memiliki sifat tawadhu berarti merasa diri kita orang biasa, sekalipun memiliki banyak kelebihan.

Dalam surat al Isra’
Allah ta’ala berfirman :

وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَٰمًا

Bacaan latin: Wa ‘ibādur-raḥmānillażīna yamsyụna ‘alal-arḍi haunaw wa iżā khāṭabahumul-jāhilụna qālụ salāmā

Artinya: “Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan ‘salam’ ..”

Cobalah berteman dengan mereka yang ilmu-nya sudah menjadi karakter dalam dirinya. Menjadi akhlaq-nya.

Niscaya kau akan mencicipi nikmatnya dimuliakan ketika ia cinta, tidak menghina ketika marah, serta tetap menutup aib dan rahasia ketika berselisih paham dengannya.

Tidak berbahaya dirimu bersamanya, bahkan saat engkau tidak sengaja melukainya, dengan lembut tangannya mengusap dada, sembari mengatakan: “Sekiranya aku salah, semoga Allah mengampuniku, dan sekiranya kamu yang salah, semoga Allah mengampunimu”.

Sungguh, betapa indah bersanding dengan mereka yang menggunakan tangan untuk berdo’a, dan lisan untuk dzikir.

Kalau kau bertemu dengan salah satunya, pegang erat tangannya. Karena bersamanya, engkau bisa merasakan sebagian sifat rahman-nya Allah.

Mengenali ciri-ciri dari mereka sangatlah sederhana, mereka tidak menghakimi ketidaktahuanmu, dan tidak akan meninggi atas keilmuan yang mereka miliki. Maka, mari yatakhollaq biakhlaaqil Quran – berakhlaq dengan akhlaq al Quran

Wallau a’lam.

.VA. MTs1.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *