Mentari menyapa setiap pagi
Menyambut derap deru kaki yang tak pernah letih
Berpacu waktu tuk bergegas menemani
Lantunan syahdu ayat suci mengusik sanubari
Kupandang jiwa yang penuh asa
Senyum lentera dalam gulita
Tanganmu sigap menulis banyak warna di jiwa
Lembar demi lembar penuh terisi sudah
Panas mentaripun mulai menyengat dalam ruang
Hingga hujan lebat tak surutkan juang
Rasa kantuk tak jadi penghalang
Sepenuh jiwa kuabdikan demi tunas negri berkembang
Lelah tak pernah dirasa
Jangan di tanya gajinya berapa
Bukan itu pinta utamanya
Sukses wujudkan mimpi anak didik itu kebanggaannya
By.Pizt220822
Ya Allah…..bagus sekali puisinya,Bu,seorang puitis memang hidupnya penuh dengan coretan ” yg penuh dg makna..