Workshop Pengembangan Kompetensi Digital Guru Matematika

 

 

 

Bungah-MTs. I News,-
Workshop Pengembangan Profesionalisme Guru Matematika
Madrasah Tsanawiyah (MTs) di wilayah Utara Gresik dilaksanakan di MTs Ihyaul Ulum, Cangaan, Kecamatan Ujung Pangkah, diikuti sekitar 40 guru, Selasa (30/8/2022).

Pelatihan tersebut dalam rangka pengembangan profesionalisme guru Matematika MTs untuk penguasaan program digitalisasi madrasah di Kabupaten Gresik.

Pengawas MTs Gresik wilayah Utara, Farid, menyampaikan bahwa pelatihan sengaja dilaksanakan di daerah Ujung Pangkah, merupakan daerah yang jauh dari pusat kota, agar guru-guru dari pelosok dapat mengikuti pelatihan tersebut.

“Saya bangga pelaksanaan workshop ini berjalan dengan baik dan lebih hikmad karena jauh dari hingar-bingar aktifitas di kota,” kata Farid.

Selama pelatihan berlangsung, semua peserta mengikuti dengan baik. Para guru matematika yang hadir terlihat sigap dalam menggunakan gawai baik itu laptop maupun ponsel pintar (smartphone).

Pelatihan ini bertujuan agar para guru mampu membuat perencanaan pembelajaran berbasis digital. Program ini adalah kepanjangan dari program besar Kementerian Agama untuk meningkatkan kompetensi digital guru-guru madrasah di Kabupaten Gresik.

Dalam pelatian tersebut, guru-guru dilatih membuat kelas online melalui platform Alef Education, lembaga pendidikan online global yang telah bekerja sama dengan Kemenag Gresik.

Pelatihan dimulai dengan membuat akun di platform Alef, kemudian kelas online, akun guru, serta akun siswa. Bahkan fitur-fitur di platform kemudian dapat dimanfaatkan setelah langkah-langkah tersebut selesai.

Beberapa fitur yang tersedia berupa Materi, LKS, dan Asesmen online dapat dimanfaatkan sebagai menunjang pembelajaran melalui kelas online.

Sementara itu, Retno, selaku narasumber dan pelatih dari Alef Education membandingkan, keuntungan Platform Alif Education dianding e-learning yang mungkin pernah dapatkan dari Kemenag merupakan adanya fitur-fitur tambahannya.

Dalam e-learning, mengharuskan para guru untuk membuat sendiri materi, media, hingga asesmen pembelajaran secara online. Sedangkan di Alef Education semua keperluan itu telah tersedia.

“Bapak/ibu guru dapat memanfaatkan LKS online yang telah disediakan aplikasi secara gratis. Soal PTS, PAS, bahkan AKM, juga telah tersedia di platform Alef,” tegas Retno.

Soal simulasi AKM akan bermanfaat bagi siswa-siswi supaya terbiasa mengerjakan soal AKM merupakan bentuk soal baru Kurikulum Merdeka Belajar dalam asesmennya.

Kekurangan dari platform kelas online seperti ini tidak semua siswa memiliki akses terhadap teknologi. Apalagi siswa-siswi yang merupakan santri dari Pondok Pesantren Salaf, notabenenya tidak diperkenankan membawa ponsel sendiri.

Kelas secara digital hanya bisa diikuti siswa-siswi yang memiliki akses ke ponsel pintar atau pun laptop. Pembelajaran online juga harus didampingi orang tua atau pengawas. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir anak-anak agar tidak membuka hiburan dan entertainmen dunia maya disaat pembelajaran online berlangsung.

Dalam pembelajaran online diharapkan pelajar lebih fokus saat belajar, sehingga ketiadaan orang dewasa sebagai pengawas di saat anak-anak belajar secara online bisa membuat anak tidak fokus belajar.

“Pembuatan kelas online sebenarnya bisa membantu bapak/ibu guru dalam mengelola materi pelajaran, asesmen, dan pengelolaan kelas dibantu secara otomatis oleh komputer,” kata Alawi, selaku Guru Matematika perwakilan dari Mts Assa’adah I, Bungah, Gresik.

Sedangkan keuntungan akan pengelolaan tersebut perlu keahlian IT yang dapat dilatih melalui pembiasaan diri pada teknologi.

Selain kompetensi digital, melalui pelatihan ini guru juga dipesankan agar mampu beradaptasi dengan kebijakan pendidikan baru. Sebab, kebijakan-kebijakan pendidikan baru yang menuju arah digital mengharuskan guru untuk dapat mengoperasikan teknologi dan pembelajaran secara digital.

Pengembangan diri dalam kemampuan mengajar merupakan salah satu cara untuk meningkatkan profesionalisme sebagai guru. Harapannya, melalui pelatihan ini guru-guru dapat lebih mahir menggunakan fitur-fitur pendidikan secara digital, dan mampu beradaptasi dalam menghadapi tantangan pendidikan yang baru.**(alawi)